Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jlamprang Wonosobo, terpaksa menghentikan sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena belum turunnya anggaran dari pemerintah pusat. Penghentian ini resmi berlaku sejak Senin 13 Oktober 2025 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Dalam pemberitahuan resminya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jlamprang menyampaikan permohonan maaf atas terhentinya program yang semula bertujuan untuk mendukung pemenuhan gizi peserta didik. Tanpa kejelasan kapan dana akan cair, dapur produksi di Jlamprang untuk sementara berhenti beroperasi. Sekolah-sekolah yang sebelumnya menjadi penerima manfaat pun telah menerima surat resmi terkait penghentian sementara tersebut.
Humas SMAN 1 Mojotengah, Shely Christiana, membenarkan surat pemberitahuan sudah diterima dan disebarkan kepada para orang tua. Ia menjelaskan, sejak Senin pagi pihak sekolah tidak lagi membagikan makanan bergizi kepada siswa. Sebagai gantinya, peserta didik kini diarahkan untuk membeli makanan di enam kantin sekolah atau membawa bekal dari rumah.
Shely menuturkan, selama dua bulan program berjalan, antusiasme siswa begitu tinggi. Banyak yang menilai menu makanan enak dan bervariasi, bahkan beberapa siswa menuliskan permintaan tambahan lauk atau sambal di secarik kertas, yang kemudian direspons oleh pihak SPPG. Ia menyebut, meski pernah ada keluhan kecil soal sayur yang kurang segar, seluruh kendala dapat diselesaikan tanpa mengganggu jalannya program.
Ia berharap, anggaran dari pemerintah pusat segera turun agar dapur SPPG Jlamprang dapat kembali beroperasi dan program MBG dapat dilanjutkan demi keberlanjutan pemenuhan gizi siswa.