Ratusan masyarakat terlihat antusias berebut tenong dalam Rakanan Giyanti ke-269 yang diselenggarakan pada Jumat, 12 Juli 2024 di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto.
Terdapat sekitar 300 tenong yang dibagikan selepas acara rakanan. Jumlah ini sesuai dengan total KK yang ada di dusun tersebut, dimana satu KK membuat satu tenong untuk dibagikan kepada masyarakat.
Budayawan sekaligus Sekretaris Desa Kadipaten, Tatag Taufani menyebut, tenong merupakan wujud dari keberagaman yang ada di Dusun Giyanti. Tenong ini diisi oleh berbagai macam makanan seperti buah, rames, umbi-umbian, jajanan pasar dan jenis makanan lain. Hal ini menggambarkan segala perbedaan yang ada dapat bersatu dan berdampingan dalam satu wadah yakni tenong.
Selanjutnya tenong tersebut akan diperebutkan oleh masyarkat. Ini menggambarkan nilai persaudaraan karena dalam satu wadah mengandung arti “apa yang aku makan juga kamu makan”.
Tatag menambahkan, berebut tenong memang menjadi salah satu rangkaian dari rakanan giyanti. Sebagai wujud syukur serta berbagai kepada masyarakat sehingga ia harap kerukunan antar warga bisa terus terjalin.
Sb-tatag
Rakanan Giyanti yang digelar selama 4 hari yakni sejak Kamis, 11 Juli 2024 sampai dengan Minggu, 14 Juli mendatang memiliki berbagai rangkaian. Pada malam nanti akan ada malam kobol-kobol yakni tradisi menari satu kampung dengan memukul alat rumah tangga dan dilanjutkan dengan wayangan semalam suntuk.
Pada hari Sabtu, acara dilanjutkan dengan wisuda lengger dan festival mesusi beras atau mencuci beras. Pada hari minggu acara ditutup dengan shalawat bersama. Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian Rakanan Giyanti ini dapat menarik perhatian masyarakat tidak hanya dari dalam Desa Kadipatan saja bahkan masyarakat dari luar wilayah. (FAZ)