Meningkatnya angka kematian ibu melahirkan di tahun 2024 menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Wonosobo utamanya Dinas Kesehatan. Berbagai upaya terus dilakukan agar kasus kematian bisa ditekan.
Salah satu terobosan terbaru yang diciptakan oleh Dinas Kesehatan yakni dengan meluncurkan aplikasi JUARA atau Jaga Urus Asuh dan Rawat Bunda. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Jaelan menyebut, JUARA merupakan inovasi yang diciptakan oleh Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten Wonosobo yang merupakan layanan cepat tanggap darurat kesehatan.
Inovasi ini sebagai upaya respon cepat dengan melakukan pendampingan kepada ibu hamil dengan resiko tinggi. Nantinya petugas puskesmas dapat mengakses aplikasi ini dan memasukkan data ibu hamil resiko tinggi di wilayahnya masing-masing. Selanjutnya petugas PSC119 akan melakukan pendampingan kepada yang bersangkutan mulai dari masa kehamilan sampai dengan proses kehamilan dan paska melahirkan.
Beberapa waktu lalu JUARA sudah diuji coba di Kecamatan Mojotengah dan Kecamatan Kalikajar. Hasilnya dari 17 ibu hamil resiko tinggi, 2 diantaranya sudah berhasil melahirkan dengan keadaan sehat baik ibu dan bayinya.
Jaelan menambahkan aplikasi JUARA ini telah secara resmi diluncurkan oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat pada Jumat, 20 Desember 2024 bersamaan dengan peresmian gedung operasional PSC 119.
Bupati Wonosobo dalam kesempatan ini menyampaikan layanan kegawat daruratan saat ini semakin penting, tidak hanya dalam bingkai kesehatan masyarakat, namun juga dalam kondisi tanggap darurat bencana, mengingat Kabupaten Wonosobo masuk dalam daerah rawan bencana. Pihaknya menyambut positif inovasi JUARA (Jaga Urus Asuh Rawat Bunda) yang dikembangkan oleh PSC 119.
Ia berharap inovasi ini mampu membantu fasilitas kesehatan primer menjangkau ibu hamil berisiko tinggi yang belum dapat secara maksimal dijangkau oleh fasilitas kesehatan tersebut. (FAZ)