Mahasiswa Politeknik Pembangunan dan Pertanian Yogyakarta Magelang atau (Polbangtan Yoma) menciptakan alat untuk membantu produksi kapulaga bagi masyarakat Kaliwiro.
Firman Nuranis, mahasiswa pertanian yang sedang mengikuti program Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka (MBKM) di Kecamatan Kaliwiro menciptakan alat yang ia namakan SI001. Alat ini merupakan bed dryer yang digunakan untuk mengeringkan kapulaga lebih cepat.
Firman bercerita, awalnya ia melihat potensi kapulaga di Kecamatan Kaliwiro cukup besar. Akan tetapi, selama ini masyarakat memiliki beberapa kendala seperti harga yang belum stabil di pasaran serta belum adanya proses budidaya yang maksimal. Selain itu, ada satu masalah yang menurut Firman paling mendesak. Selama musim penghujan, masyarakat kaliwiro tidak bisa mengeringkan kapulaga sehingga mengurangi produktifitas. Padahal tanaman kapulaga adalah tanaman yang dapat tumbuh sepanjang tahun. Jika musim hujan, banyak kapulaga yang dipanen membusuk sehingga tidak dapat dijual.
Melihat adanya hambatan ini, akhirnya Firman berinisiatif menciptakan alat untuk mempercepat proses pengeringan tanpa menggunakan banyak sinar matahari.
.jpeg)
Selanjutnya, Firman menjelaskan bagaimana proses pengeringan menggunakan alat tersebut. Sebelum dikeringkan dengan alat, Kapulaga dibersihkan dan dijemur dengan sinar matahari selama kurang lebih 1 hari. Setelah itu barulah Kapulaga dikeringkan menggunakan alat yang ia ciptakan. Firman menyampaikan, proses penjemuran tetap dilakukan dengan tujuan mengurangi biaya operasional. Sedangkan pengeringan menggunakan alat dapat mempercepat proses, dari semula 7-15 hari menjadi 3-4 hari.
Firman mengaku, alat yang ia ciptakan masih perlu perbaikan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ia juga sudah mendapatkan investor dan rencananya akan mengadakan sebanyak 20 alat bed dryer SI001. Ia berharap, dengan adanya alat ini taraf perekonomian masyarakat Kaliwiro terutama petani kapulaga meningkat dan semakin sukses kedepannya.