Sebanyak 53 mustahik dari Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara menerima bantuan modal usaha produktif tahap kedua dari BAZNAS Provinsi Jawa Tengah. Bertempat di Hotel Dafam Wonosobo, Senin 26 Mei 2025, masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan senilai Rp2,5 juta untuk mengembangkan usaha kecil yang telah berjalan. Program ini merupakan bagian dari upaya strategis pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah Jawa Tengah.
Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Darodji menegaskan, zakat tidak hanya menjadi kewajiban umat, tetapi juga menjadi instrumen efektif dalam pemberdayaan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa 53 mustahik yang menerima bantuan ini merupakan hasil seleksi dari dinas terkait di tingkat provinsi, yang menilai potensi usaha dan kebutuhan masing-masing calon penerima. Program ini dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi mustahik secara berkelanjutan.
Dalam sambutan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Wonosobo, A. Didik Wibawanto, pemerintah daerah menyampaikan apresiasi atas kontribusi BAZNAS yang terus aktif menggulirkan program-program berbasis keadilan sosial. Ia menekankan, sinergi antara pemerintah dan BAZNAS telah memberi harapan baru bagi masyarakat, khususnya kelompok yang paling rentan secara ekonomi.
Menurutnya, BAZNAS tidak hanya hadir sebagai lembaga pengelola zakat, tetapi telah menjadi mitra strategis dalam mendukung pembangunan sosial yang inklusif. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BAZNAS, BUMN, BUMD, dan elemen masyarakat lainnya untuk memperluas jangkauan program pemberdayaan yang berbasis data akurat dan tepat sasaran. Tujuannya adalah menghadirkan kesejahteraan yang merata dan berkeadilan di daerah.
Didik juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu menyalurkan zakatnya melalui BAZNAS. Ia mengatakan, zakat bukan hanya ibadah individu, melainkan bagian dari upaya kolektif dalam mengurangi kesenjangan sosial serta memperkuat solidaritas umat.