Kabupaten Wonosobo akan mewakili Jawa Tengah dalam ajang nasional Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025 bertema EVOLUXION, yang akan digelar pada 8-10 Agustus mendatang. Melalui kolaborasi antara Wonosobo Extravaganza Costume Association (WECA) dan Sanggar Ngesti Laras, Wonosobo menghadirkan 13 kostum ikonik dan pertunjukan seni khas daerah dalam program Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia (WACI) pada 9 Agustus 2025.
Designer WECA, Alvin Aribowo menjelaskan, berbagai kostum akan ditampilkan. Mulai dari “Biawak Wonosobo”, kostum yang terinspirasi dari patung biawak yang sempat viral, kostum pembuka dari Wonosobo ini menjadi simbol bagaimana fenomena lokal diubah menjadi karya budaya yang artistik dan bernilai tinggi. Selain itu, kostum lain seperti Pringgitan Pendopo, Domba Wonosobo, serta empat ikon bertema Magnificent Heritage akan ikut meramaikan panggung. Beberapa kostum merupakan hasil pemenang dari Wonosobo Night Fashion Carnival (WNFC) 2025 yang sebelumnya digelar pada Juni lalu.
Alvin menambahkan, Wonosobo juga memboyong kekuatan seni pertunjukan lewat 15 penari yang akan membawakan Tari Bundengan dan Tari Topeng Lengger Punjen, dua warisan budaya tak benda yang menjadi ciri khas Kabupaten Wonosobo. Menurutnya, pameran ini bukan sekadar parade busana, namun perpaduan antara kreativitas, sejarah dan ekspresi budaya lokal yang dikemas untuk publik nasional dan internasional.
Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Wonosobo, Fatonah Ismangil menilai keterlibatan dalam JFC 2025 sebagai langkah strategis memperkuat eksistensi subsektor ekonomi kreatif, khususnya fashion dan seni pertunjukan. Ia mengungkapkan, kesempatan ini menjadi portofolio penting bagi komunitas kreatif di Wonosobo. Hal ini menunjukkan bahwa potensi budaya lokal bisa naik kelas dan bersaing secara kreatif. Ia berharap, nantinya WNFC bisa terus berkembang hingga menjadi event bertaraf nasional bahkan internasional.