Menghadapi musim kemarau dalam waktu ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo menyebut ada sejumlah potensi bencana yang perlu diwaspadai yakni kekeringan dan kebakaran hutan. Banyak sekali rumput kering di kawasan hutan yang bisa menjadi potensi musibah kebakaran hutan.
Seperti yang disampaikan Kepala BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo beberapa waktu lalu selepas menghadiri Apel Siaga Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Desa Butuh Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Menurutnya, dalam penyelesaian masalah karhutla tidak dapat dilakukan secara parsial, namun perlu kerjasama seluruh stake holder baik TNI, Polri, masyarakat, relawan pemerintah untuk terus bersinergi dalam melakukan upaya pencegahan, mitigasi dalam penanganan karhutla.
Sehingga dalam pencegahan karhutla perlu dilakukan beberapa uppaya strategis. Antara lain pihaknya akan memastikan kesiapsiagaan personil, sarana dan prasarana. Selain itu perlunya mengintensifkan kegiatan pengendalian karhutla melalui berbagai kegiatan antara lain patrol pencegahan, penyuluhan, sosialisasi dan kampanye.
Dudy menambahkan yang tidak kalah pentingnya yaitu melakukan pemantauan secara rutin terhadap deteksi dini karhutla melalui aplikasi Sistem Informasi Kebencanaan Kabupaten (SIKK).
Lebih lanjut Dudy menyebut apel tersebut digelar bersama Administratur KPH Kedu Utara dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo. Turut hadir pada apel tersebut Kantor Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah VII Banjarnegara, TNI, Polri, Relawan dan masyarakat diikuti 150 personil.
Apel siaga ini digelar dalam rangka menghadapi karhutla di wilayah kedu utara Wonosobo, Temanggung dan Purworejo.