Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelar Dialog Pilar-Pilar Sosial bersama Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf pada Minggu, 1 Juni 2025 di Pendopo Bupati Wonosobo.
Kegiatan ini menjadi momentum penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan. Salah satunya melalui Program Desa Sejahtera Mandiri yang tengah dirintis di Desa Pesodongan, Kecamatan Kaliwiro.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menegaskan, pengentasan kemiskinan adalah isu multidimensi yang memerlukan pendekatan menyeluruh dan berkelanjutan. Ia menyoroti pentingnya dukungan lintas sektor, baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun keterlibatan langsung para pilar sosial seperti TKSK, PKH, Tagana, Karang Taruna hingga PSM.
Ia optimistis, program Desa Sejahtera Mandiri akan menjadi model pemberdayaan efektif yang mampu membawa perubahan signifikan bagi keluarga penerima manfaat. Bupati berharap, kolaborasi ini terus terjaga demi mencapai kesejahteraan yang lebih merata.
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf menyampaikan, program pengentasan kemiskinan harus dimulai dari data yang sinkron dan valid, hingga perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi yang terintegrasi.
Ia menggarisbawahi bahwa target Presiden RI Prabowo Subianto agar kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2026 dan kemiskinan umum turun di bawah lima persen pada 2029, hanya dapat dicapai jika semua pihak bekerja selaras dan berbasis kebutuhan nyata di lapangan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebutkan, angka kemiskinan di Jawa Tengah per September 2024 berada di angka 9,58 persen. Ia menjelaskan, berbagai langkah intervensi, baik yang telah dan akan dilakukan.
Mulai dari pengentasan desa miskin, penanganan ribuan anak putus sekolah melalui kemitraan dengan sekolah swasta, hingga program rumah layak huni satu keluarga satu rumah. Ia menekankan, kunci keberhasilan terletak pada sinergi, data yang akurat, dan keberlanjutan program.
Kegiatan dialog ini menjadi ruang strategis dalam menyatukan visi dan langkah antar pemangku kepentingan sosial. Dukungan dari Kementerian Sosial dinilai menjadi energi baru yang memperkuat peran para pilar sosial, yang selama ini menjadi tulang punggung dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan kesejahteraan di Wonosobo.