Sebanyak 20 teman tuli mengikuti kegiatan perdana “Kelas Ayo Bareng Tular Nalar” yang diselenggarakan di Sekolah Donbosco, Wonosobo, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital inklusif yang diinisiasi oleh Mafindo Wonosobo, bekerja sama dengan Komunitas Tuli, Forum Ramah Disabilitas Universitas Muhammadiyah Magelang, serta didukung oleh perwakilan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.
Program ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada komunitas tuli mengenai bahaya dan manfaat dunia digital. Dalam pelaksanaannya, kelas ini menghadirkan fasilitator tuli yang menyampaikan materi secara langsung menggunakan bahasa isyarat, membahas tantangan serta masalah yang kerap dihadapi teman tuli di ruang digital, seperti penyebaran hoaks, penipuan online, hingga keamanan data pribadi.
Kegiatan ini juga dikemas secara interaktif melalui permainan kelompok yang mengangkat tema digital, melibatkan 3 hingga 4 kelompok peserta. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami.
Progam Manager Tular Nalar Mafindo, Giri Lumakto, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pemberdayaan komunitas tuli agar mampu berpartisipasi secara aktif dan setara dalam era digital. Ia menekankan bahwa terhindar dari hoaks dan judi online memerlukan edukasi yang tepat dan teknologi yang inklusif.
Ia menyebut kelas “Ayo Bareng Tular Nalar” di Wonosobo merupakan kegiatan pertama dari total enam kota/kabupaten yang akan disambangi, termasuk Magelang dan Temanggung, serta tiga daerah lainnya yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Kepala Dinas Kominfo yang turut hadir dalam kegiatan ini juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan kelas tersebut. Ia menyatakan bahwa keterbukaan dan transformasi informasi digital harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak komunitas tuli di daerah lain, mendorong inklusi digital yang sesungguhnya, serta menjadikan teman tuli sebagai bagian dari solusi di era informasi yang serba cepat dan kompleks.