[14.12, 14/10/2024] Mba Desta Radio: Emma Media Nusantara (Emmanus TV) menggelar workshop bertajuk “Budaya Sebagai Jati Diri Bangsa” pada Sabtu, 12 Oktober 2024, di Dipayana. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan mengangkat isu penting terkait peran generasi muda dalam melestarikan budaya dan seni, khususnya di Wonosobo.
Workshop ini mengundang berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, komunitas seni, hingga para pelaku seni lokal, untuk berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai upaya pelestarian budaya daerah. Diskusi tersebut menekankan pentingnya partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan lokal sebagai bagian dari jati diri bangsa.
Dalam sambutannya, Pimpinan Emmanus TV, Taufik Hidayat, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk kontribusi Emmanus TV dalam mengajak para pemuda untuk lebih aktif berperan dalam melestarikan budaya. Para peserta diajak untuk melihat bagaimana budaya dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Berbagai masukan dan ide kreatif dari para pemuda, mahasiswa, serta komunitas seni diharapkan dapat membantu menyusun strategi pelestarian budaya yang lebih efektif.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Wibowo, mengaku sangat berterima kasih atas diselenggarakannya kegiatan ini di Wonosobo. Ia menjelaskan Wonosobo sendiri memiliki potensi kebudayaan yang luar biasa.
Akan tetapi saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Wonosobo yang tertarik dengan budaya masih sedikit. Sehingga pihaknya terus berupaya mengangkat nilai-nilai kebudayaan di Wonosobo agar bisa meningkatkan daya tarik wisatawan. (FAZ)
[15.28, 14/10/2024] Mba Desta Radio: Slug : tembakau
Judul : SENTRA TEMBAKAU BAKALAN BERHASIL MENGEMAS PRODUK TEMBAKAU MENJADI SIAP PAKAI
Lokasi : Wonosobo
Waktu : Senin, 14102024
Sb
Rept : FAZA
Bagi penikmat rokok lintingan, hadirnya produk Tembakau Bakalan siap konsumsi ini menjadikan penasaran bagi penikmatnya. Pasalnya, Sentra Tembakau Bakalan berhasil mengemas produk tembakau mereka menjadi produk yang siap dinikmati.
Produk dengan nama Cemparang ini berhasil dibuat setelah para petani tembakau di Dusun Bakalan Desa Bowongso menerima Pendampingan Pengembangan Produk dan Diversifikasi Produk Sentra Industri Kecil dari Dinas Temaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakerintrans) Kabupaten Wonosobo selama tiga bulan. Ketua Sentra, Ahmad Zubaedi menyampaikan awal mula terciptanya produk ini yakni melihat banyaknya penikmat tembakau linting yang tidak cukup waktu untuk menyiapkan lintingan. Akhirnya tercetuslah produk yang sekarang sudah dinikmati oleh masyarakat dari luar kota ini.
Zubardi menyebut saat ini setiap harinya ia baru bisa menghasilkan 300-400 batang tembakau linting. Hal ini mengingat masih banyaknya anggota sentra yang masih sibuk dengan hasil panennya masing-masing. Ia yakin kedepan jumlah batang yang dihasilkan akan semakin banyak, mengingat masyarakat yang tertarik dengan Cemparang cukup banyak.
Sejauh ini, masyarakat sekitar juga sudah menawarkan diri untuk bisa membantu proses produksi setiap harinya. Ia optimis kedepan produk Cemparang ini dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan terhadap masyarakat Bakalan. Apalagi saat ini segala bentuk perijinan dan kepengurusan cukai dari produk Cemparang sudah dalam proses.
Zubaedi menerangkan produk Cemparang memiliki tiga jenis produk yakni Cemparang Grade A, B, dan C. Untuk harga setiap batangnya bervariasi yakni 1.000 - 2.000 perbatangnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Disnakertrans karena dengan program pendampingan ini, ia dan masyarakat Dusun Bakaan terutama yang tergabung dalam Sentra Tembakau ini dapat menjadi lebih produktif.