Breaking News Pesona

GUSDURIAN WONOSOBO AJAK PEMUKA AGAMA LINTAS IMAN DISKUSI IKLIM


Tuesday, Jan 28, 2025

Krisis iklim telah menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup manusia. Dalam Haul Gus Dur ke-15 yang digelar Gusdurian Wonosobo di Gereja St. Paulus pada Sabtu, 25 Januari 2025, tokoh lintas agama berkumpul untuk merefleksikan peran agama sebagai kekuatan dalam menjawab tantangan tersebut.

Pemuka Agama Hindu, I Made Surasa, dalam refleksinya menekankan pentingnya harmoni antara manusia dan alam melalui ajaran Tri Hita Karana. Ia menjalaskan bagaimana Tri Hita Karana mengajarkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Praktisnya hal ini tidak hanya berisi ajaran spiritual, tapi juga panduan praktis untuk menjaga bumi. 

Dari perspektif Kristen Protestan, Pendeta Michael Leo menyoroti pentingnya menghayati kasih sebagai nilai universal. Dalam pandangan Alkitab, kasih adalah kekuatan perubahan. Kasih kepada sesama dan kasih kepada ciptaan Tuhan harus menjadi tindakan nyata, bukan sekadar konsep. Dalam menghadapi krisis ini, seluruh manusia perlu memasukkan rasa kasih itu ke dalam cara kehidupan sehari-hari. 

Sementara itu Lutfan Muntaqo, Dosen UNSIQ sekaligus pembina Gusdurian Wonosobo, menyoroti bagaimana peran Gusdurian dalam menjaga konsistensi dan tidak hanya berhenti di ruang diskusi saja. Ia menambahkan menjaga keberagaman dan lingkungan sudah termaktub dalam Al-Qur’an, sejauh ini tangan-tangan manusialah yang merusak sendiri dan solusinya kembali ke manusia.

Refleksi ini menunjukkan bahwa lintas iman bukan sekadar simbol, melainkan kekuatan kolektif untuk menjawab tantangan dunia yang semakin kompleks.


Dilihat : 2 kali.
© 2023 DISKOMINFO by Isa Maulana Tantra