Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo secara resmi meluncurkan Pemetaan Kerawanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024. Peta kerawanan ini disusun untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi kerawanan serta pelanggaran yang mungkin terjadi selama proses Pilkada di wilayah Kabupaten Wonosobo.
Peluncuran Pemetaan Kerawanan berlangsung bersamaan dengan Rapat Koordinasi dengan Stakeholder di Hotel Dafam Wonosobo pada Jumat 30 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pemkab Wonosobo, Kejaksaan Negeri, parpol, organisasi masyakat, media, dan unsur terkait lainnya.
Ketua Bawaslu Wonosobo, Sarwanto Priadhi mengungkapkan, peluncuran peta kerawanan ini merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 serta Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang menegaskan pentingnya penyelenggaraan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. Bawaslu bertugas melakukan pencegahan terhadap pelanggaran pemilu dan sengketa dengan cara mengidentifikasi potensi kerawanan sejak dini.
Sarwanto menuturkan, Jawa Tengah khususnya Kabupaten Wonosobo tergolong dalam kerawanan sedang. Meski begitu, pihaknya tidak ingin lengah dan berupaya memperkuat aspek pencegahan dan penindakan. Ia menegaskan, terdapat 3 titik poin penting yang menjadi fokus dalam peta kerawanan tersebut, yakni pada tahap pencalonan, kampanye, dan perhitungan serta rekapitulasi suara.
Lebih lanjut, Sarwanto mengatakan, peta kerawanan ini disusun berdasarkan indikator Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 dan hasil pengawasan pemilu tahun 2024.
Pemetaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan Pilkada yang lebih aman, tertib, dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Bawaslu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan Pilkada demi menjaga integritas dan kualitas demokrasi di Kabupaten Pekalongan.