Dua inovator asal Indonesia, Julius Denny Prabowo dan Reza Pahlevi, mengembangkan sebuah alat bantu berbasis teknologi yang diberi nama “Pragati”. Alat ini dirancang untuk membantu anak-anak, khususnya anak berkebutuhan khusus, dalam memahami ritme dan transisi gerakan tari secara lebih mandiri dan inklusif.
Pragati dikembangkan dari inisiatif kedua pengembang yang sebelumnya menjadi mentor dalam kegiatan Kemah Budaya Kaula Muda (KPKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan. Melalui kegiatan tersebut, muncul dorongan untuk membuat kebudayaan, khususnya seni tari, lebih mudah diakses oleh semua kalangan.
Julius Denny Prabowo yang merupakan dosen di Universitas Bina Nusantara sekaligus pengembang aplikasi Pragati menjelaskan, alat ini berbentuk gelang pintar yang dipasang di lengan penari. Gelang tersebut akan memberikan getaran sesuai ketukan musik yang sudah diprogram dalam aplikasi. Getaran ini bertindak sebagai isyarat bagi penari kapan harus berpindah gerakan, tanpa harus terus-menerus memperhatikan instruktur di panggung.
Alat ini dikembangkan bersama rekannya, yakni Reza Pahlevi, yang merupakan pengusaha di bidang mekatronika, menangani pengembangan perangkat keras (hardware) alat ini. Julius sendiri mengembangkan perangkat lunak (software)-nya. Julius menyebut alat ini tidak menggantikan proses belajar menari, tapi lebih sebagai pendukung agar anak-anak bisa menari dengan percaya diri dan tidak ketinggalan gerakan saat di atas panggung. Prototipe Pragati sendiri telah di uju cobakan pada murid Dena Upakara yang pada tanggal 18 Agustus nanti akan menampilkan persembahan tarian dalam acara penutupan Jambore Nasional 2025.