Fotografer senior asal Wonosobo, Agung Wiera, kembali menggelar pameran foto tunggal bertajuk Jejak Mata Hati di Padepokan Seni Esem, Wonosobo. Digelar pada 22 Februari hingga 8 Maret 2025, pameran ini menjadi bagian dari perayaan Hari Pers Nasional. Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya sekadar gambar, tetapi juga catatan visual perjalanan sejarah dan kehidupan dari masa ke masa.
Agung Wiera menyampaikan, pameran ini memiliki makna lebih dalam, bukan hanya sebagai ajang unjuk karya, tetapi juga sebagai persembahan bagi insan pers, keluarga, dan masyarakat Wonosobo. Ia ingin menunjukkan kecintaannya terhadap daerah kelahirannya melalui foto-foto yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan. Pameran ini juga menjadi penanda kembalinya ia ke dunia fotografi setelah sempat vakum dalam berkarya.
Lebih dari 30 karya fotografi dipamerkan dalam acara ini, mencakup berbagai genre seperti landscape photography, human interest, fashion photography, hingga photojournalism. Kurator pameran, Agus Wuryanto, menjelaskan setiap foto yang dipajang merupakan dokumentasi lintas waktu yang merekam dinamika kehidupan di Wonosobo dan sekitarnya.
Agus juga menyoroti bahwa hasil bidikan Agung Wiera telah menghiasi berbagai media nasional, dengan setidaknya 12 media besar di Indonesia pernah menampilkan karyanya. Ia menilai bahwa fotografi Agung tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga menjadi medium dokumentatif yang merekam sejarah dan perkembangan sosial.
Agus berharap, melalui pameran ini akan semakin banyak seniman yang terdorong untuk memamerkan karyanya. Menurutnya, Jejak Mata Hati bukan sekadar pameran, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap seni fotografi sebagai alat untuk bercerita, menyampaikan pesan, dan merawat ingatan kolektif masyarakat.