Pelaksanaan Sub PIN Polio Kabupaten Wonosobo tahun 2024 yang berlangsung dalam 2 tahap, yakni pada 15-21 Januari dan 19-24 Februari, berhasil lewati target bahkan capai lebih dari 100 persen. Hal itu diungkapkan saat evaluasi pelaksanaan Sub PIN Polio Wonosobo di ruang Mangunkusumo pada Kamis 14 Maret 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Jaelan menyampaikan, capaian program di Kabupaten Wonosobo melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dengan target pencapaian 95 persen untuk setiap tahap, Wonosobo berhasil mencapai 102,7 persenpada tahap pertama dan 101,3 persen pada tahap kedua. Menurut Jaelan, keberhasilan tersebut merupakan hasil sinergi yang baik antara semua pihak terkait, dari tingkat kecamatan hingga desa.
Jaelan mengungkapkan, terdapat tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan Sub PIN Polio. Ia menuturkan, terdapat 144 laporan penolakan imunisasi dengan alasan yang beragam, mulai dari keyakinan bahwa anak bisa sehat tanpa vaksin, ketakutan terhadap efek samping, hingga pertimbangan halal dan haram. Selain itu, tercatat juga 29 kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan gejala yang berbeda, termasuk demam, diare, muntah, serta batuk pilek.
Jaelan juga menekankan pentingnya pengamatan terhadap efektivitas vaksin, salah satunya melalui surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau lumpuh layuh mendadak yang merupakan gejala utama dari penyakit polio. Beruntung, setelah pemeriksaan terhadap seluruh suspect, tidak ditemukan kasus positif Polio di Wonosobo.