Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyalurkan bantuan Pupuk NPK yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Penyaluran ini diberikan kepada kelompok tani yang tersebar dalam tujuh kecamatan yakni Kecamatan Watumalang, Garung, Kejajar, Mojotengah, Wonosobo, Kertek, dan Kecamatan Kalikajar pada Jumat, 15 Maret 2024. Dalam setiap kelompoknya terdapat sekitar 20-25 anggota dan akan dibagi kepada seluruh anggota kelompok tani.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo, Dwiyama menyampaikan bahwa penyaluran secara simbolis diberikan oleh Bupati Wonosobo kepada Kelompok Tani di Aula Kecamatan Kalikajar. Secara spesifik setiap kelompok menerima sebanyak 2 ton yang terdiri dari 40 zak yang masing-masing zak berisi 50 kilo. Jika dihitung dalam nominal, maka setiap kelompok menerima hibah pupuk sebanyak Rp32 juta.
Dwiyama menambahkan pada tahun 2024 ini petani menerim hibah pupuk NPK fetila seperti yang direkomendasikan untuk digunakan dalam tanaman tembakau. Menurutnya pupuk ini bagus digunakan lantaran kandungan chlor dalam pupuk hanya sebesar 1,5 persen saja. Pupuk dengan chlor rendah baik digunakan dalam tanaman karena unsur ini tidak banyak dibutuhkan.
Pemberikan bantuan berupa hibah pupuk kepada petani ini menurut Dwiyama sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Pupuk dengan rendah chlor ini tentu akan membantu produktifitas petani. Meskipun begitu ia harap petani tidak terus bergantung pada pemberian DBHCHT dalam bentuk pupuk tersebut. Ia yakin petani tembakau di Wonosobo dapat tetap dapat bertani secara maksimal tanpa adanya bantuan pupuk dari pemerintah. (FAZ)