Kalem dan berwibawa, itu lah kesan pertama yang nampak pada Raditya Ozela Pratama. Dia adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Wonosobo yang akan mengikuti seleksi calon pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) tingkat nasional.
Ozel, begitu ia disapa. Laki-laki berusia 16 tahun ini mengaku sejak kecil tak pernah absen menyaksikan pengibaran bendera di Istana Negara melalui televisi. Hal itu memicu dirinya untuk memiliki keinginan menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera.
Ozel merupakan sulung dari tiga bersaudara pasangan suami istri Joni Ismanto dan Ardiarti. Ia lahir pada 14 Februari 2008 dan tinggal di Leksono.
Siswa yang aktif di kegiatan Pramuka dan OSIS itu pun akhirnya bertekad untuk mewujudkan mimpinya, salah satunya juga dengan mengikuti kegiatan PBB di sekolah. Beruntung, ia selangkah lagi bisa mewujudkan mimpinya. Ozel yang ditemui di sekolahnya belum lama ini mengaku tak percaya akan mewakili Wonosobo dalam pemilihan calon Paskibraka nasional.
Sebelumnya ia telah mengikuti tes seleksi paskibra di kabupaten. Kemudian Ozel berkesempatan ikut tes ke tingkat provinsi dan berhasil mendapat peringkat kedua terbaik. Ia juga telah melewati serentetan tes seperti wawasan kebangsaan, intelegensi umum, kesehatan, kesamaptaan hingga PBB.
Ozel menambahkan saat ini tengah mempersiapkan diri untuk maju seleksi paskibra nasional. Antara lain dengan fokus latihan mental, fisik dan membekali dirinya dengan kemampuan public speaking. Kurang dari dua pekan Ozel akan melakukan medical check up sebagai salah satu persyaratan seleksi ke tingkat nasional.
Ia memohon doa restu dari masyarakat Wonosobo agar bisa lolos seleksi. Ozel optimis berhasil agar bisa mengibarkan sang saka merah putih di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.