Guna memastikan bahwa alokasi anggaran APBD digunakan secara efektif dalam mendukung program perlindungan, pemberdayaan, serta kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya, Social Analysis And Research Institute (SARI) menyelenggarakan Workshop Monitoring Alokasi Budget APBD di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu hotel pada Rabu, 25 September 2024, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Ketua SARI Wonosobo, Tri Hananto, menyampaikan pentingnya pengawasan terhadap alokasi anggaran agar tepat sasaran. Dengan pemanfaatan dana yang sesuai, diharapkan berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh pekerja migran, dapat dikurangi secara signifikan. Penanganan yang tepat akan membantu meningkatkan kesejahteraan PMI dan keluarganya.
Tri menuturkan, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PMI serta pemerintah desa dari 10 Desa Buruh Migran (Desbumi) di 4 kecamatan , yakni di Kecamatan Sukoharjo, Leksono, Watumalang, dan Kertek. Setelah kegiatan ini, Tri berharap, masyarakat khususnya para PMI memiliki pemahaman yang lebih baik tentang metode pengawasan yang tepat untuk mengawal anggaran agar dialokasikan secara optimal. Selain itu, PMI juga diharapkan mampu menelusuri kegiatan program terkait pekerja migran dalam APBD, sehingga partisipasi masyarakat dalam pengawasan semakin meningkat.
Tri Hananto menambahkan, program Desbumi bertujuan untuk mewujudkan perlindungan buruh migran dan keluarganya. Beberapa layanan yang disediakan melalui program ini meliputi layanan informasi, pendataan PMI dan keluarganya, layanan dokumen, serta layanan pengaduan kasus yang dapat membantu menyelesaikan masalah pekerja migran secara komprehensif.