Yayasan Ngesti Laras sukses menggelar pentas bundengan dan tari lengger di atas perahu Telaga Menjer. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata di Wonosobo.
Ada yang berbeda dari Telaga Menjer di Sabtu siang, 24 Mei kemarin. Sejumlah penari terlihat begitu gemulai membawakan tarian diiringi alat musik bundengan. Istimewanya lagi, pertunjukan seni itu dilakukan di atas perahu atau gethek khas Telaga Menjer.
Ketua Yayasan Ngesti Laras Wonosobo Mulyani menjelaskan, pementasan bertajuk Sekaring Rasa tersebut merupakan urutan kegiatan Kumandanging Kidung Adi. Sekaring Roso sendiri melambangkan bahwa sebagai manusia hendaknya selalu berbunga atau berbahagia.
Mulyani meyakini air membawa sifat menyejukkan. Sehingga diharapkan pementasan ini bisa membuat banyak orang turut terbawa dalam pesonanya, dan sekaligus mempromosikan salah satu wisata unggulan di Wonosobo yakni Telaga Menjer.
Perempuan yang juga piawai membuat batik ecoprint ini juga menjelaskan pementasan tari di atas perahu itu menjadi ajang eksplorasi bagi para penari. Ia ingin memberikan pesan bahwa panggung pentas tidak lah selalu megah, bahkan semesta pun bisa mewadahi para penari menunjukkan setiap geraknya.
Mulyani berharap agar masyarakat khususnya generasi muda bisa mencintai seni dan tradisi. Ia juga ingin pemuda Wonosobo ikut menduniakan kesenian tradisional.
Pada saat yang sama, Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo mengapresiasi pertunjukan seni tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi kolaborasi yang baik antara pemkab dan pegiat seni di Wonosobo.
Menurut Agus wisatawan yang datang ke Telaga Menjer begitu antusias menyaksikan pementasan tersebut. Ia berharap hal ini bisa mendorong kreativitas sanggar-sanggar seni. Sehingga bisa turut mendongkrak daya tarik wisata dan atraksi di Wonosobo.