Prosesi peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RS NU) Wonosobo resmi dilaksanakan pada Minggu, 1 Juni 2025. Dalam kesempatan ini hadir Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Tengah Tah Yasin Maimoen, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Wakil Bupati Wonosobo Amir Husein, serta stakeholder lain.
Ketua PCNU Wonosobo, Abdurrahman Effendi, menyampaikan rasa syukurnya atas dimulainya proyek yang telah dirancang sejak tujuh tahun tersebut. Rumah sakit ini berdiri di atas lahan seluas 6.950 meter persegi dan diproyeksikan memerlukan anggaran sebesar Rp70,3 miliar.
Untuk tahap awal rumah sakit ini beroperasi sebagai Rumah Sakit Tipe D dengan kapasitas minimal 50 tempat tidur (bed). Namun ia menargetkan mampu berkembang menjadi RS Tipe C dalam jangka panjang dengan kapasitas 70 bed.
Sb_abdurrahman
Menurut Abdurrahman, proses perizinan dan desain telah selesai, dan pembangunan akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akan selesai selama 3 tahun. Dalam semangat gotong royong, PCNU Wonosobo menginisiasi sistem “lelang partisipatif” dengan kontribusi per kamar senilai Rp80 juta. Skema ini mengusung konsep investasi sosial dari warga NU dan masyarakat umum.
Ia mengajak seluruh warga, khususnya Nahdliyin di Wonosobo yang jumlahnya sekitar 78 persen dari total penduduk, untuk ikut serta dalam pembiayaan. Ini merupakan bentuk keterlibatan dan kepemilikan bersama.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen turut mendukung pembangunan fasilitas kesehatan di Wonosobo ini. Kedepan adanya RSNU di Wonosobo diharapkan dapat menjadi mitra Pemprov Jawa Tengah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. (FAZ)