Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024, Bupati Wonosobo menyerukan aksi kolektif untuk mengatasi krisis iklim dan berbagai permasalahan lingkungan. Dengan mengangkat tema “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”, yang diharapkan dapat memotivasi seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam menangani isu lingkungan secara sinergis.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo, Fahmi Hidayat di Halaman Diskominfo pada Rabu 5 Juni 2024. Dalam sambutannya, Bupati menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan berbahaya, seperti kenaikan suhu, kepunahan biodiversitas, berkurangnya ketersediaan air bersih, hingga meningkatnya risiko bencana. Data menunjukkan adanya berbagai masalah lingkungan di Wonosobo, termasuk luas lahan kritis yang mencapai 36.482,85 hektar dan pengelolaan sampah yang baru mencapai 46,63 persen pada tahun 2022.
Bupati juga menekankan pentingnya upaya pemulihan lingkungan, seperti penanaman pohon secara serentak dan pengelolaan sampah mandiri. Menurutnya, persentase Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menurun akibat peningkatan kebutuhan lahan oleh masyarakat harus segera diatasi.
Fahmi menambahkan, dukungan terhadap penyelesaian krisis iklim juga bisa dilakukan dengan mengelola sampah secara bijak, mengingat TPA Wonorejo sudah hampir mencapai kapasitas maksimal dengan 110 ton sampah per hari. Ia menyampaikan aksi lingkungan harus didasari pada prinsip keadilan dan inklusivitas. Peran serta seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk memastikan manfaat dari upaya yang dilakukan dapat dirasakan oleh semua pihak, terutama yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Fahmi juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memulai langkah kecil seperti menanam pohon, menghemat air dan listrik, serta mengurangi penggunaan plastik.