PENYANDANG DISABILITAS TUNANETRA DAN PEDAGANG KAKI LIMA DIAJAK DISKUSI DALAM RANGKAIAN PERINGATI HARI JADI RSUD KRT SETJONEGORO

Sabtu, 11 Februari 2023
Dilihat 4 kali
PENYANDANG DISABILITAS  TUNANETRA DAN PEDAGANG KAKI LIMA DIAJAK DISKUSI DALAM RANGKAIAN PERINGATI HARI JADI RSUD KRT SETJONEGORO

Rumah Sakit Umum Daerah KRT Setjonegoro ikut undang Persatuan Tunanetra Indonesia cabang Wonosobo dan juga Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di sekitar RSUD untuk ikut berdiskusi dalam salah satu rangkaian hari jadinya. Dalam kesempatan itu turur hadir perwakilan dari SKPD di lingkup Pemkab Wonosobo yang ikut mendengar  keluhan dan aspirasi dari kaum disabilitas khususnya tunanetra dan PKL yang sering kali terlupakan. Padahal mereka juga berperan membantu pengunjung RSUD pada umumnya dan pegawai RSUD Setjonegoro khususnya dalam menyediakan berbagai hal.


Direktur RSUD KRT. Setjonegoro, dr. R. Danang Sananto Sasongko menyampaikan,kali ini pihaknya mengundang para PKL dan juga tunanetra karena seringkali saat ada suatu perayaan mereka justru kurang terlibat. Terkait masukan yang disampaikan saat diskusi, dr.Danang akan merespon cepat karena merupakan rencana kerja dan juga cita-cita dari RSUD Setjonegoro.

 

 

Dalam sesi tanya jawab tersebut, Lasti salah satu penyandang tunanetra, mengutarakan keluh kesahnya soal pasien disabilitas yang tidak didampingi bisa mengakses layanan dengan baik. Selain itu juga persoalan perijinan untuk pelayanan pijat tunanetra agar dipermudah karena pijat tunanetra juga memiliki dasar ilmu medis.


Hal itu kemudian ditanggapi langsung oleh dr.Danang selaku direktur RSUD bahwa saat ini sudah tersedia petugas di bagian depan rumah sakit yang siap membantu penyandang disabilitas untuk bisa mendampingi baik dari proses pendaftaran sampai dengan proses pemeriksaa. Selain itu juga sudah tersedia puluhan kursi roda yang siap digunakan oleh penyandang disabilitas yang ingin berkunjung ke RSUD. Kemudian perwakilan dari Dinas Kesehatan juga menanggapi terkait masalah perijinan pijat tunanetra, untuk saat ini sudah tidak perlu lagi datang ke kantor Dinkes namun bisa langsung datang ke Gerai Pelayanan Publik (GPP).


dr.Danang berharap, bahwa PKL yang notabennya hidup berdampingan dengan pegawai dan pasien yang ada di RSUD agar bisa menjadi tempat yang lebih baik dan mendapatkan rejeki yang lebih baik. Sehingga keberadaa. PKL tidak terkesan mengotori lingkungan sekitar rumah sakit tapi justru bisa menjadi pagar yang mempercantik RSUD Setjonegoro. (IKB)


Selain pertanyaan yang diajukan oleh para disabilitas, salah satu perwakilan dari PKL yang biasanya berjualan disekitar RSUD merasa berterimakasih karena telah dilibatkan dalam rangkaian hari jadi RSUD. Dirinya berharap akan terwujud RSUD yang maju dan lebih baik.