Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Wonosobo terlihat berbeda di tahun ini. Usai pelaksanaan Upacara Hari Santri di Alun-alun Wonosobo, ribuan santri menggelar Kirab Bendera Merah Putih sepanjang satu kilometer mengelilingi pusat kota Wonosobo sebagai simbol cinta tanah air dan komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekitar 10 ribu santri dari 200 pondok pesantren memenuhi Alun-alun Wonosobo pada Rabu, 22 Oktober 2025. Setelah upacara, mereka bersama-sama membentangkan bendera raksasa yang dibawa melintasi jalan-jalan utama kota dalam suasana penuh semangat kebangsaan.
Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2025 Kabupaten Wonosobo, Khoirulloh Nurrudin, mengatakan kirab bendera sepanjang satu kilometer ini merupakan bentuk ekspresi santri dalam mencintai tanah air.
Ia menambahkan, seluruh rangkaian HSN tahun ini dapat terselenggara dengan baik berkat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo, baik dari sisi anggaran maupun fasilitas. Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak 14–17 Oktober dengan turnamen mini soccer antar 36 pondok pesantren, kemudian dilanjutkan pada 19 Oktober dengan lomba paduan suara, nadzhoman, dan video pendek profil pesantren.
Sementara itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat dalam sambutannya menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar agenda seremonial, tetapi momentum meneguhkan kembali peran santri dalam menjaga NKRI dan membangun peradaban dunia.
Bupati mengingatkan bahwa penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada Resolusi Jihad Hasyim Asy’ari, yang membangkitkan semangat perlawanan rakyat dan berujung pada peristiwa 10 November 1945.
Lebih lanjut Bupati menambahkan, tahun 2025 menjadi penanda 10 tahun peringatan Hari Santri sejak ditetapkan oleh pemerintah pada 2015. Menurut Bupati Afif, dalam kurun satu dekade ini, pesantren semakin memperlihatkan kontribusi besar, tidak hanya dalam pendidikan agama, tetapi juga sosial, ekonomi, hingga peradaban.
Dengan tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, Afif menegaskan bahwa santri harus tampil sebagai motor perubahan. Ia juga mengapresiasi program pemerintah pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi santri