Industri bambu menjadi salah satu sektor pembangunan ekonomi masyarakat. Seperti halnya di Desa Mudal, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Salah satu pengrajin bambu di desa tersebut, Juan mengaku mampu membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar lewat usaha kerajinan bambu miliknya. Ia memberi nama produk kerajinannya dengan Kerajinan Bambu Mulia Hati.
Meneruskan usaha orang tua sejak belasan tahun lalu, Juan mengembangkan produk kerajinan bambu menjadi lebih variatif. Juan mengaku dulu awalnya orang tua hanya membuat besek saja. Akhirnya sejak tahun 2010, ia mulai berkreasi membuat produk lain seperti topi, tas, keranjang buah, tempat tisu, dan lain sebagainya. Bahkan hingga saat ini Juan telah menghasilkan kurang lebih 30 jenis macam produk. Dari sekian banyak produk, menurut Juan produk paling unik yang pernah ia buat adalah kerajinan bambu berbentuk balon udara.
Juan menjual dengan harga bervariasi mulai dari seribu lima ratus untuk besek kecil dan ratusan ribu untuk produk yang lebih besar seperti lampu dan lain-lain. Sejauh ini Juan tidak memasarkan produknya di toko online. Dengan jumlah pegawai 12 orang ia takut tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Ia menyampaikan omset perbulan yang ia dapatkan dari usaha kerajinan bambu mulai dari 10 juta. Apabila sedang musim hajatan Juan bisa memperoleh omset sampai 40 juta rupiah. Berkat keuletannya produk Juan sudah berhasil menembus pasar nasional. Beberapa produknya sudah ia kirimkan hingga Bali, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB)
Dengan usaha yang ia geluti ini Juan bisa meningkatkan tingkat perekonomian di desa tersebut. Selain itu ia juga bisa memberdayakan warga sekitar sehingga membuka lapangan kerja di lingkungan tempat tinggalnya. (FAZ)