TBC dan stunting merupakan dua masalah yang saling berhubungan dan memiliki timbal balik. Anak dengan kategori stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar TBC. Maka dari itu penting kiranya untuk memprioritaskan skrining TBC pada balita stunting, deteksi dini, dan pengobatan segera.
Seperti halnya Puskesmas Kertek 2 yang terus menggencarkan program Piring Bening atau Pelaksanaan Screening TBC Cegah Stunting di wilayahnya. Sejak pertengahan tahun 2024, Puskesmas 2 Kertek secara konsisten datang ke desa-desa untuk melakukan skrining terhadap anak dengan usia di bawah 5 tahun.
Seperti disampaikan oleh Pemegang Program TBC Puskesmas 2 Kertek, Agesti Andiyani. Ia menyebutkan, anak balita lebih diutamakan mengingat memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah. Di lapangan, pihaknya bekerjasama dengan Mentari Sehat Indonesia (MSI) yang fokus menangani penyakit TBC di Wonosobo.
Sementara itu Kepala Puskesmas 2 Kertek, dr. Tri Mulyani menyampaikan program ini sudah menyasar 8 desa. Artinya seluruh desa di bawah Puskesmas 2 Kertek sudah mendapatkan program ini. Meskipun belum seluruh balita di lskrining, akan tetapi ia yakin hasilnya nanti akan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan angka stunting di bawah Puskesmas 2 Kertek.
Dalam pertemuan yang diadakan di Desa Damarkasiyan Kertek pada Sabtu, 2 November 2024 lalu, Camat Kertek, Misro, memberikan apresiasi kepada Puskesmas 2 Kertek yang telah bekerjasama dengan MSI dalam program Piring Bening. Apalagi program ini dilakukan dengan jemput bola, sehingga sasaran yang diharapkan akan lebih tepat. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berkelanjutan sehingga target penurunan stunting sebanyak 14% dapat tercapai. (FAZ)