Guna perluasan wilayah, mendorong dan memperbanyak desa-desa yang peduli pada buruh migran, maka penting dilakukan replikasi Desbumi atau Desa peduli Migran Buruh hadir di masyarakat di desa-desa yang potensial untuk dikembangkan Desbumi.
Dalam upaya untuk perluasan wilayah, maka Social Analysis and Research Institute (SARI) bersama dengan Pemerintah kabupaten Wonosobo menyelenggarakan Diskusi Terfokus “Perluasan Wilayah Dalam Replikasi Desbumi di Kabupaten Wonosobo” pada Kamis, 12 September 2024. Program ini juga bekerja sama dengan Migrant CARE dan didukung oleh Program Inklusi.
Ketua SARI, Tri Hananto menyampaikan saat ini Desbumi di Wonosobo ada 10 (sepuluh) desa yakni Desa Rogojati, Desa Mergosari dan Desa Sukoharjo Kec. Sukoharjo, Desa Lipursari dan Desa Manggis Kec. Leksono, Desa Kuripan dan Desa Gondang Kec. Watumalang dan Desa Sindupaten, Desa Ngadikusuman dan Desa Bojasari Kec. Kertek Wonosobo.
tri hananto
Untuk memberikan kebermanfaatan SARI secara lebih luas, maka pihaknya mereplikasi Desbumi di tiga desa yakni Desa Tlogo Kecamatan Sukoharjo, Desa Kalimendong Kecamatan Leksono, dan Desa Surengede Kecamatan Kertek. Acara yang bertempat di Front One Hotel ini mengundang kepala desa, perangkat beserta stakeholder terkait.
Tri Hananto menyebut, kegiatan tersebut nantinya akan memberikan pemahaman peserta tentang Pentingnya Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan Keluarga melalui pembentukan Desbumi. Selain itu juga dapat mengidentifikasi upaya-upaya pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan Keluarga di masing-masing desa.
Ia berharap dengan hadirnya stakeholder di tingkat desa ini akan muncul adanya komitmen bersama untuk membentuk Desbumi di masing-masing desa, mengingat jumlah pekerja migran di masing-masing desa tersebut mencapai angka 100 orang.
Lebih lanjut ia menyebut, program Desbumi ini untuk mewujudkan perlindungan buruh migran dan keluarganya. Terdapat beberapa layanan bagi masyarakat seperti Layanan Informasi, Pendataan PMI dan Keluarganya, Layanan Dokumen, serta Layanan Pengaduan Kasus