Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo tidak menemukan penyakit berbahaya dalam hewan qurban.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya. Ia menyebut pihaknya secara rutin melakukan pemantauan terhadap sapi, kambing dan domba di pasar-pasar hewan.
Heri menyampaikan hasil pemantauan hingga beberapa waktu lalu belum ditemukan gejala penyakit menular pada hewan di sejumlah pasar hewan di Kabupaten Wonosobo.
Dispaperkan Kabupaten Wonosobo juga telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh petugas teknis peternakan di wilayahnya menjelang Hari Raya Iduladha.
Meskipun hanya memiliki delapan petugas untuk menangani di 15 kecamatan, mereka diminta untuk tetap aktif memantau kesiapan hewan kurban di masyarakat. Pihaknya akan mengambil sampel dari beberapa lokasi untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Sementara itu, untuk mencegah untuk mencegah adanya kasus penyakut mulut dan kuku (PMK), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan 1.825 dosis vaksin PMK ke Kabupaten Wonosobo. Hingga saat ini ada sebanyak 1.322 sudah disuntikkan. Bagi masyarakat yang membutuhkan vaksin ini bisa menghubungi dinas terkait karena masih tersedia.
Untuk jumlah hewan qurban di tahun ini, Heri mengaku masih mendata. Sedangkan tahun lalu tercatat hewan qurban sebanyak 3.162 ekor sapi, 8.576 kambing, dan 5.792 domba. (FAZ)