Prestasi membanggakan datang dari salah satu seniman Kabupaten Wonosobo, Sri Mulyani. Dimana ia berhasil meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dari Kemendikbud Ristek RI untuk Kategori Pelopor dan/Pembaharu.
Kabid Pemasaran Disparbud Wonosobo, Fatonah Ismangil menyampaikan Sri Mulyani merupakan seorang pegiat seni yang gigih dan konsisten sejak tahun 1992. Ia mengawali karir dengan mendirikan Sanggar Tari Ngesti Laras Wonosobo sampai sekarang.
Mulyani berhasil terpilih dari 23 peserta penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024. Anugerah Kebudayaan Indonesia akan diserahkan tgl 17 September 2024 di The Tribrata Hotel & Convention Center Jakarta. Fatonah berharap dengan prestasi Mulyani ini semoga semakin memotivasi seniman dan Budayawan di Kabupaten Wonosobo untuk berkarya.
Mulayani yang juga bekerja sebagai guru Seni Budaya di SMPN 2 Selomerto ini juga merupakan pegiat seni Kabupaten Wonosobo yang telah memperkenalkan alat musik bundengan juga Topeng Lengger hingga ke kancah internasional.
Mulyani pernah mengenalkan alat musik bundengan dan Topeng Lengger di Melbourne University (2018) dan di Berlin, Jerman (2023). Tidak hanya itu, ia juga pernah menampilkan tari topeng lengger di Thailand (2022) dalam acara Perform Art dan menjadi penggiat seni pertama dan satu-satunya yang mewakili Wonosobo di kancah internasional. Mulyani juga dinyatakan berhak atas apresiasi prestasi Ikon Pancasila Tahun 2020, dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Pendiri Sanggar Tari Ngesti Laras ini juga terlibat dalam pembuatan film Empu. Film Empu adalah sebuah film tari yang mengeksplorasi kisah perempuan Jawa di Indonesia. Mulyani sebagai pemeran utama melalui gerak menyampaikan pesan cerita bila perempuan harus kuat dan bermartabat.
Film yang diproduksi oleh Muhamad Alvi Majid ini terpilih dan masuk ke dalam 22 nominasi film terbaik mewakili Asia Tenggara dari Indonesia khusunya Kabupaten Wonosobo pada Pool - Movement Art Film Festival Berlin Jerman pada 11-13 September 2023.