Pergerakan tanah yang terjadi di jalur utama penghubung Kaliwiro-Wadaslintang via Medono-Tirip, Kabupaten Wonosobo, menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur dan bangunan di sekitar lokasi. Dampak yang ditimbulkan meliputi rusaknya kabel jaringan PLN, tumbangnya pohon, serta jalan utama yang mengalami retakan selebar 5-20 cm dan amblas hingga 1 meter sepanjang sekitar 60 meter. Selain itu, sejumlah ruko dan bangunan di area terdampak juga mengalami retak dan amblas.
Kalak BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo menyampaikan, Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) bersama Potensi SAR Kaliwiro-Wonosobo terus melakukan pemantauan intensif bersama masyarakat. Ia menjelaskan, pergerakan tanah masih menunjukkan peningkatan, terlihat dari retakan yang semakin melebar, amblasnya jalan yang bertambah parah, serta munculnya mata air baru di sekitar lokasi. Pemantauan dilakukan secara berkala dan hasilnya dikoordinasikan dengan Forkompincam Kaliwiro untuk langkah lebih lanjut.
Dudy menambahkan, dalam upaya penanganan darurat, RPB-SAR Kaliwiro bersama masyarakat telah melakukan penimbunan retakan dan bagian jalan yang amblas menggunakan pasir dan batu. Langkah ini bertujuan untuk mencegah aliran air masuk ke retakan, sekaligus memastikan jalur tersebut dapat dilalui kendaraan. Namun demikian, kendaraan roda empat bermuatan berat sementara tidak diizinkan melintas demi menjaga keamanan.
Dudy juga menambahkan, penanganan darurat ini hanya bersifat sementara, sehingga pihaknya bersama instansi terkait akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan situasi. Ia mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan menghindari aktivitas yang tidak perlu di sekitar lokasi tanah gerak untuk meminimalisir risiko.