Breaking News Pesona

TEKAN ANGKA ATS, PPQ SAFIINATUNNAJA LAUNCHING PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL


Friday, Nov 15, 2024

Dalam upaya mendukung pemerintah menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) serta menyukseskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) 13 tahun di Kabupaten Wonosobo, Pondok Pesantren Al-Quran (PPA) Safiinatunnaja yang berlokasi di Kalibeber akan membuka Pendidikan Diniyah Formal (PDF) jenjang Wusto yang setingkat SMP dan Ulya yang setingkat SMA.

Pengasuh Pondok Pesantren Safiinatunnaja yang juga merupakan Wakil Rektor 1 UNSIQ, KH Ngarifin Shidiq saat Seminar dan Soft Launching PDF Safiinatunnaja pada Jumat, 15 November 2024 menyampaikan bahwa pendidikan diniyah tersebut merupakan bagian dari ikhtiar kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Utamanya dalam mengentaskan jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang masih tinggi di Wonosobo, yakni mencapai 3.301 orang pada tahun 2023. 

Menurutnya merupakan tanggung jawab semua pihak untuk memberikan hak pendidikan yang layak kepada mereka yang tidak bersekolah. Pihaknya juga berkomitmen untuk mewujudkan program Wonosobo Zero ATS dan mendukung inisiatif Pemda Wonosobo melalui Gerakan Mayo Sekolah.

Sejauh ini segala sarana dan prasarana, mulai dari ruang kelas, tenaga pengajar, hingga fasilitas pendukung lainnya, sudah disiapkan dengan baik. Ia juga sudah siap mendampingi para santri dalam menempuh pendidikan diniyah formal. Nantinya para santri akan dibimbing untuk mendalami agama seperti menghafalkan al-Qur'an, juga yang berminat dalam keterampilan ada perikanan, peternakan, dan menjahit yang selama ini sudah berjalan. 

PDF Safiinatunnaja sendiri telah memperoleh izin operasional. Sehingga di tahun 2025, sudah legal untuk beroperasi dan menyelenggarakan PDF yang ijazahnya juga diakui secara legal. Selain itu dapat dipakai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Diharapkan program ini menjadi motor penggerak bagi pengembangan ekonomi kreatif santri. Melalui pendidikan diniyah formal, Pondok Pesantren Safiinatunnaja berupaya mencetak santri yang tidak hanya ahli dalam ilmu agama, tetapi juga mampu memberikan layanan pendidikan bermutu dan siap bersaing di dunia kerja dengan keterampilan yang relevan dan bermanfaat.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Anggota FKB DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhaimin menekankan potensi besar yang dimiliki para santri untuk berkembang di sektor ekonomi kreatif. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pesantren dan dunia usaha perlu diperkuat. Hal ini bertujuan untuk membuka peluang-peluang baru bagi para santri, baik dalam bentuk pelatihan keterampilan maupun pengembangan wirausaha pesantren dan akses ke pasar yang lebih luas, sehingga mereka bisa lebih siap bersaing di dunia kerja.

Hadir pula dalam kesempatan ini Ketua MKKS Wonosobo, Slamet Riyadi. Ia memaparkan pentingnya percepatan pencapaian Wajardikdas melalui PDF dan pengentasan angka Anak Putus Sekolah (APS) dan Anak Tidak Sekolah (ATS). Ia menjelaskan bahwa Wonosobo merupakan daerah termiskin ke-3 se Jawa Tengah, sehingga PDF dapat menjadi alternatif yang efektif dalam pengentasan kemiskinan dan menekan APS. (FAZ)


Dilihat : 1 kali.
© 2023 DISKOMINFO by Isa Maulana Tantra