TRADISI RUWAT RAMBUT GIMBAL WARNAI 200 TAHUN WONOSOBO

Sabtu, 26 Juli 2025
Dilihat 29 kali
TRADISI RUWAT RAMBUT GIMBAL WARNAI 200 TAHUN WONOSOBO

Sepuluh anak berambut gimbal mengikuti ritual ruwatan dalam prosesi cukur rambut gimbal yang digelar di Pendopo Kabupaten Wonosobo pada Kamis 24 Juli 2025, sebagai bagian dari puncak peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo. Tradisi tahunan ini dipercaya sebagai upaya penyucian diri dan pelepasan beban spiritual yang melekat pada anak-anak berambut gimbal. Prosesi dilakukan dalam suasana sakral dan dihadiri langsung oleh jajaran Forkopimda, termasuk Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang turut mencukur rambut para peserta.

Bupati menegaskan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen melestarikan ruwat rambut gimbal sebagai warisan budaya. Selain untuk menjaga nilai-nilai lokal, pelestarian tradisi ini juga diarahkan sebagai bagian dari pengembangan potensi pariwisata berbasis budaya. Ia menyebut, ritual tersebut menjadi identitas Wonosobo yang tidak hanya dipertahankan, tetapi juga dipromosikan ke tingkat nasional.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wonosobo, Agus Wibowo menyebut, ruwat rambut gimbal tahun ini melibatkan sepuluh anak dengan berbagai permintaan unik sebagai syarat ruwatan. Mulai dari sepeda ontel, tempe, es krim, perhiasan emas, hingga produk skincare. Agus menjelaskan bahwa permintaan anak harus dipenuhi sebagai bagian dari ritual agar rambut mereka tidak tumbuh gimbal kembali. Hal ini menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Melalui prosesi ini, Pemkab berharap dapat terus menjaga kesinambungan tradisi dan meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap kekayaan budaya daerah. Dalam jangka panjang, pelestarian ini diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata dan menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kekhasan budaya Wonosobo secara langsung.