Beberapa waktu lalu beredar di media sosial terkait kejadian yang diduga beberapa siswa sekolah dasar mengalami keracunan salah satu jajanan yaitu Latio. Saat dikonfirmasi oleh jurnalis Radio Pesona, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosob, Jaelan Sulat membenarkan kejadian tersebut.
Ia menyebut keracunan yang diduga dialami oleh 10 siswa SD tersebut sudah terjadi sejak awal bulan Agustus ini. Akan tetapi pihaknya juga tidak mengetahui sebab dari ramainya kasus tersebut akhir-akhir ini.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Heriono menjelaskan awalnya di tanggal 5 Agustus pihaknya menerima laporan dari petugas Puskesmas Kejajar 2 terkait adanya beberapa siswa yang mengeluhkan sakit mual, pusing, muntah. Setelah dilakukan penyelidikan muncul dugaan bahwa anak yang sakit mengonsumsi satu jajanan tertentu.
Petugas langsung bergerak cepat mengambil sampel makanan untuk dikirimkan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sampai berita ini diterbitkan, Heriono menyebut hasil pemerikasaan bahan kandungan yang dikirim ke BPOM belum diketahui hasilnya.
Sementara itu, Heri menambahkan pihaknya sudah turun langsung ke SD N Patakbanteng. Menurutnya sejak adanya kasus mual muntah tersebut, ia sudah tidak menemukan jajanan yang serupa. Heri menyebut para penjual sudah mengembalikan jajanan yang belum diketahui asalnya dari mana ini.
Lebih lanjut salah satu guru di SDN Patakbanteng menyebut kejadian tersebut tidak terjadi saat jam sekolah. 10 anak tersebut mengeluhkan sakit saat berada di rumah dan kemudian di bawa ke puskesmas. Ia juga menyampaikan jajanan yang dibeli tidak berasal dari kantin sekolah, melainkan di toko sekitar sekolahan.
Sebelumnya, 10 anak yang diduga mengalami keracunan juga sudah mendapat perawatan medis dan rawat jalan serta sudah masuk sekolah pada hari selanjutnya.