Desa Wisata Giyanti kembali selenggarakan event Wisuda Lengger ke empat kalinya. Tahun ini agenda tersebut enam belas penari lengger dari Wonosobo, Kebumen dan Temanggung. Wisuda ini diharapkan melahirkan penari yang memiliki kompetensi baik secara teoritis, praktek dan bisa menjaga martabat sebagai seorang lengger.
Panitia Wisuda Lengger Tatag Taufani Anwar menjelaskan puncak wisuda lengger dilaksanakan di Desa Wisata Giyanti belum lama ini. Usia belasan penari lengger tahun ini menurut Tatag termasuk kategori usia termuda, yakni rata-rata 18 tahun.
Sebelumnya telah dilakukan seleksi dan kurasi selama satu bulan, pembekalan teori dan praktek. Kemudian, para lengger juga mengikuti prosesi punjung leluhur, jamasan, larung sesaji. Puncaknya belasan penari lengger ini mengikuti inagurasi, dan diramaikan juga dengan pentas lengger lintas generasi.
Tatag menambahkan tiap prosesi memiliki makna, tersendiri. Misalnya saja pada saat ziarah makam artinya para lengger diharapkan mau mendoakan serta mengikuti jejak leluhur. Sedangkan jamasan sebagai penyucian diri, dan larung yang mana terdapat sebutir telur dilambangkan sebagai wiji atau biji yang diharapkan akan berkembang dan bermanfaat bagi sesama. Ia berharap para lengger yang telah diwisuda nantinya bisa memiliki kualitas dan bermartabat.